Mencoba Resep Es Krim Rumahan, Review Alat Seru dan Tren Dessert
Beberapa minggu terakhir saya tergoda untuk mencoba membuat es krim sendiri di rumah. Bukan sekadar membeli es krim artisan di toko, tapi benar-benar mengocok, mencicipi, dan menunggu tekstur yang sempurna dari freezer. Ini bukan tulisan teknis — lebih seperti catatan harian soal resep yang saya coba, alat yang saya pakai, dan tren dessert yang bikin saya penasaran.
Saya mulai dari resep klasik: es krim vanila berbasis custard. Bahan-bahannya sederhana: 500 ml krim kental, 250 ml susu penuh lemak, 150 g gula pasir, 4 kuning telur, dan biji dari satu batang vanili. Cara membuatnya juga klasik: panaskan susu dan krim bersama vanili sampai hampir mendidih, kocok kuning telur dengan gula, lalu tuang sedikit susu panas ke kocokan telur untuk tempering. Kembalikan semua ke panci, masak pelan sambil diaduk sampai kental (suhu sekitar 82–85°C kalau pakai termometer), saring, dinginkan, lalu masukkan mesin es krim.
Tapi saya juga sering memakai resep no-churn ketika buru-buru. Campuran 400 ml krim kocok + 1 kaleng susu kental manis + ekstrak vanilla. Kocok krim sampai soft peak, lipat dengan perlahan ke susu kental manis, bekukan dalam wadah. Hasilnya tidak serumit tekstur custard, tapi tetap lembut dan manis. Untuk varian, tambahkan saus karamel, potongan cokelat, atau buah puree.
Saya memakai dua jenis mesin: mesin dengan mangkuk beku (freeze bowl) dan mesin kompresor kecil. Mesin mangkuk beku lebih murah dan enak untuk pemula. Anda harus menyimpan mangkuk di freezer semalaman, lalu tuang adonan dan mesin akan mengocoknya. Plus: hemat tempat dan listrik. Minus: harus merencanakan sebelumnya, dan jika mangkuk tidak cukup dingin, tekstur kurang optimal.
Mesin kompresor — pricier — memberi kebebasan untuk langsung membuat es krim kapan saja. Untuk saya yang sering nge-jam dan tiba-tiba pengin es krim sore-sore, ini penyelamat. Suara mesin kompresor sedikit bising, tapi hasilnya konsisten, lebih lembut, dan bisa membuat batch berulang tanpa jeda. Saya juga review spatula silikon (murah tapi wajib), scoop es krim yang tajam, dan wadah stainless untuk menyimpan. Kulkas kecil khusus es krim? Saya belum, tapi teman saya suka karena meminimalkan freezer burn.
Satu sumber inspirasi rasa yang sering saya intip adalah blog resep internasional. Kadang saya adaptasi dari situ, seperti waktu saya mencoba kombinasi rosemary dan madu setelah melihat ide di wintryicecream. Hasilnya mengejutkan: savory-herbal yang cocok dipadu dengan keju keras pada piring penutup.
Bukan hanya mesin, ada alat kecil yang memberi sentuhan berbeda. Contoh: ice cream sandwich maker untuk bikin sandwich es krim, cetakan popsicle silikon untuk es krim stik, dan topping station dengan tabung-tabung kecil untuk saus caramel, cokelat, dan kacang. Saya pernah memakai siphon krim (whipped cream dispenser) untuk membuat espuma berbasis es krim — hasilnya artistik untuk foto, walau tidak selalu praktis setiap hari.
Ada juga tren memakai liquid nitrogen untuk membuat es krim ultra-krim. Saya pernah mencoba sekali di workshop: prosesnya dramatis, butuh hati-hati tinggi, dan hasilnya sangat halus. Tapi untuk pemakaian rumahan saya memilih aman—kecuali Anda ahli dan punya perlindungan lengkap.
Saat ini banyak tren yang muncul: es krim bergaya Asia seperti mochi ice cream dan halo-halo modern, es krim plant-based dari santan atau susu kacang, serta hybrid dessert seperti croissant-es krim atau es krim relleno dalam churros. Saya senang dengan tren plant-based karena lebih ramah bagi teman yang lactose-intolerant. Rasanya juga bisa mengejutkan jika dibuat serius: tekstur creamy bukan monopoli susu sapi lagi.
Tren lain yang ramai adalah “local flavors” — batik rasa: kopi toraja, pisang raja, atau klepon caramel. Saya suka karena terasa personal dan dekat dengan budaya kita. Yang saya hindari? Es krim yang terlalu over-engineered hanya demi viral di medsos. Kadang lebih enak yang sederhana, dimana bahan bagus dan teknik dasar dikuasai.
Penutup: membuat es krim rumahan itu menyenangkan, sedikit menantang, dan sangat memuaskan. Pilih resep yang sesuai mood, pertimbangkan alat yang cocok untuk frekuensi Anda, dan jangan takut bereksperimen dengan tren — tapi ingat, kunci terbaik selalu pada bahan berkualitas dan kesabaran menunggu freezer bekerja.
Musim panas yang panjang di kota kecilku sering membuat perut keroncongan oleh cita rasa yang…
Resep Es Krim Kreasi: Review Produk, Alat Pembuat, dan Tren Dessert Kekinian Resep Es Krim…
Kisah Es Krim Rumahan Resep Ulasan Produk Alat Pembuat dan Tren Dessert Rumahku pernah berseri-seri…
Resep Es Krim Rumahan: Review Alat Pembuat dan Tren Dessert Kekinian Hari ini gue lagi…
Petualangan Es Krim: Resep, Review Produk, Alat Pembuat, Dessert Kekinian Siapa sangka tinggal di rumah…
Sedikit cerita: aku sering ngopi sambil ngobrol soal hal-hal sederhana yang bikin hari terasa lebih…